mediapesan.com | Milisi Houthi mengancam akan memberikan respon kepada Amerika Serikat.
Setelah Amerika Serikat melancarkan serangan di wilayah militan Houthi di Yaman hingga meningkatkan ketegangan.
Beberapa kapal tanker mengubah arah di perairan Laut Merah setelah serangan tersebut, para pelaku ekonomi masih mewaspadai tanggapan dan dampak Iran terhadap pengiriman di Selat Hormuz, titik penyempitan minyak paling penting di dunia.
Meskipun tidak mungkin terwujud dalam pandangan kami, kami memperkirakan bahwa harga minyak akan naik 20% pada bulan pertama gangguan di Selat Hormuz, dan mungkin akan meningkat dua kali lipat jika gangguan berkepanjangan, kata analis Goldman Sachs yang dilansir dari Reuters.
Diketahui, minyak mentah berjangka Brent turun 31 sen, atau 0,4 persen, menjadi 77,98 dolar per barel pada 0124 GMT setelah ditutup naik 1,1 persen pada hari Jumat lalu (12/1).
Selanjutnya, minyak mentah West Texas Intermediate AS berada di 72,36 dolar per barel, turun 32 sen, atau 0,4 persen, menyusul kenaikan hampir 1 persen di sesi sebelumnya. ***