Gowa (mediapesan) – Dugaan kelalaian medis mencuat di RSUD Syekh Yusuf, Gowa, setelah seorang pasien, Herman S. (50), warga Bontonompo, meninggal dunia sehari setelah dipulangkan dari rumah sakit tersebut.
Keluarga menuding bahwa rumah sakit tidak menangani cedera kepala korban secara optimal, meski hasil rontgen menunjukkan adanya retakan pada tengkorak dan tulang hidung.
Dalam konferensi pers yang digelar di kediaman keluarga di Jl. Bonto Lanra pada Kamis (6/3/2025), Rusman, saudara kandung almarhum, mengungkapkan kronologi peristiwa tragis ini.
Menurutnya, Herman mengalami kecelakaan lalu lintas di Bajeng pada akhir Februari 2025 dan awalnya mendapat perawatan di RS Thalia sebelum dirujuk ke RSUD Syekh Yusuf.
Dugaan Pengabaian Cedera Kepala
Rusman menyesalkan keputusan RSUD Syekh Yusuf yang hanya berfokus pada luka di lambung almarhum, sementara cedera kepala yang cukup serius tampaknya diabaikan.
Hasil rontgen menunjukkan retakan yang jelas, namun dokter hanya melakukan operasi pada lambung tanpa memberikan penjelasan memadai mengenai kondisi kepala, ujarnya.
Herman menjalani perawatan selama lima hari di RSUD Syekh Yusuf sebelum akhirnya dipulangkan.
Namun, sehari setelah kepulangannya, kondisi Herman memburuk drastis hingga tak sadarkan diri.
Ia kemudian dirujuk ke RS Labuang Baji, tetapi nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Di RS Labuang Baji, dokter menyatakan bahwa penyebab utama kematian adalah pendarahan di kepala. Pertanyaannya, mengapa hal ini tidak terdeteksi dan ditangani sejak awal di RSUD Syekh Yusuf? kata Rusman dengan nada geram.
Tuntutan Keluarga dan Jalur Hukum
Keluarga Herman mempertanyakan mengapa pasien tidak dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas lebih lengkap, seperti RS Wahidin Sudirohusodo, jika RSUD Syekh Yusuf tidak mampu menangani kasus tersebut secara menyeluruh.
Kami menuntut transparansi dan keadilan. Jika memang ada kelalaian, kami akan menempuh jalur hukum untuk mendapatkan pertanggungjawaban, tegas Rusman.
Hingga berita ini diturunkan, pihak RSUD Syekh Yusuf belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan kelalaian medis ini.
Keluarga korban berharap ada kejelasan dari pihak rumah sakit dan tindakan lebih serius agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. ***