MEDIAPESAN – Hanya sepertiga pendiri startup teknologi pertahanan di Jerman yang akan memilih mendirikan perusahaannya di negara itu lagi, menurut survei terbaru yang dirilis oleh asosiasi industri digital Bitkom yang dilansir pada Jumat (2/5/2025).
Survei tersebut mengungkapkan bahwa 59% wirausahawan di sektor pertahanan akan memilih lokasi berbeda jika dapat memulai kembali.
Sebanyak 25% menyebut Amerika Serikat sebagai pilihan utama, 16% memilih negara anggota Uni Eropa lainnya, dan 18% mempertimbangkan wilayah lain di dunia.
Para pendiri menyoroti berbagai tantangan yang membuat mereka kecewa dengan iklim usaha di Jerman, termasuk stagnasi ekonomi, regulasi pemerintah yang rumit, dan kurangnya investasi.
Banyak juga yang pesimistis terhadap prospek karier di dalam negeri dan mempertanyakan kemampuan pertahanan Jerman.
Meskipun tokoh oposisi Friedrich Merz telah mendorong dukungan lebih besar terhadap sektor ini, para pelaku industri menyatakan bahwa masih banyak yang kurang.
Mereka menilai Jerman memerlukan sistem pengadaan yang lebih stabil, kolaborasi yang lebih erat dengan unit inovatif di Bundeswehr, akses terhadap fasilitas uji coba di dunia nyata, dan yang paling krusial—pendanaan.
Maaf, semua orang di Jerman kekurangan uang, kata salah satu pendiri, menggambarkan suasana hati pelaku industri.