MEDIAPESAN – Penulis buku keuangan populer Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, kembali melontarkan pandangan tajam soal masa depan keuangan global.
Dalam unggahannya di platform X, ia menyatakan harapan agar masyarakat menjadi lebih kaya, bukan sebaliknya—dan menyarankan langkah konkret: simpan emas, perak, dan Bitcoin.
Namun, di antara ketiganya, ia menyebut perak sebagai pilihan paling bijak saat ini.
Menurut Kiyosaki, harga perak yang sempat berada di kisaran US$35 per ons pada Maret 2025 berpotensi melonjak dua kali lipat menjadi US$70 dalam waktu dekat.
Bahkan, ia memproyeksikan logam mulia itu bisa menembus US$200 per ons dalam satu hingga dua tahun mendatang.
Perak masih bisa dijangkau semua orang hari ini. Tapi besok? Mungkin tidak lagi, tulis Kiyosaki, menekankan urgensi untuk bertindak.
Bukan Sekadar Prediksi
Optimisme Kiyosaki bukan angin kosong. Sejak lama ia dikenal sebagai pengkritik tajam sistem mata uang fiat—mata uang yang dikeluarkan pemerintah tanpa dukungan aset riil.
Baginya, inflasi adalah bentuk “pencurian diam-diam” dari pemerintah, dan uang kertas hanyalah “uang palsu” yang nilainya terus tergerus.
Ia meyakini, melonjaknya harga emas, perak, dan Bitcoin hanyalah gejala dari melemahnya daya beli masyarakat akibat penyusutan nilai mata uang fiat.
Pandangan Serupa dari Tokoh Lain
Kiyosaki bukan satu-satunya yang melihat masa depan cerah bagi perak.
Pakar keuangan Jim Willie, dalam pernyataannya pada Desember 2024, memperkirakan harga perak bisa menyentuh US$49 per ons tahun ini, berkat peran strategisnya dalam industri teknologi dan energi terbarukan.
Sementara itu, JP Morgan—bank investasi ternama asal AS—memproyeksikan harga perak akan mencapai US$35,3 per ons pada akhir 2025.
Proyeksi ini menambah bobot pada tren kenaikan harga logam mulia tersebut di pasar global.
Logam Strategis di Tengah Ketidakpastian
Ketegangan geopolitik, krisis energi, dan transisi ke teknologi bersih telah mendorong permintaan terhadap logam mulia, terutama perak.
Selain digunakan dalam panel surya dan kendaraan listrik, perak juga dinilai sebagai aset aman (safe haven) dan alat lindung nilai terhadap inflasi.
Bagi para investor yang mencari alternatif dari uang tunai atau saham yang volatil, perak kini hadir sebagai opsi yang tak bisa dianggap remeh.