MEDIAPESAN– Tindakan keras pemerintahan Donald Trump terhadap migrasi mulai menunjukkan dampak yang signifikan di lapangan, (17/4/2025).
Salah satu titik paling berbahaya dalam jalur migrasi menuju Amerika Serikat—hutan lebat Darien Gap—mengalami penurunan drastis arus migran.
Wilayah perbatasan antara Kolombia dan Panama ini sebelumnya menjadi jalur favorit ribuan migran dari Amerika Selatan, Karibia, bahkan Asia dan Afrika.
Mereka nekat melintasi hutan tak ramah itu demi harapan kehidupan yang lebih baik di utara. Namun kini, rute itu nyaris lengang.
Menurut warga lokal, perubahan ini membawa konsekuensi ekonomi yang tidak ringan.
Sebagian besar dari mereka selama ini menggantungkan penghasilan dari aktivitas migran—menjual makanan, menjadi pemandu, hingga menyediakan tempat istirahat sementara.
Biasanya kami bisa menjual hasil panen atau bahkan membantu mereka menyeberang. Tapi sekarang? Sepi. Seperti tak ada lagi kehidupan, keluh seorang petani di sisi Kolombia, yang enggan disebutkan namanya.
Pemerintahan Trump, melalui kebijakan pengetatan imigrasi dan kerja sama dengan negara-negara transit seperti Panama dan Kolombia, berhasil menurunkan angka perjalanan ilegal sebelum para migran mencapai perbatasan AS.
Upaya ini meliputi patroli tambahan, penangkapan dini, serta kampanye informasi di negara asal migran tentang bahaya dan risiko perjalanan tersebut.
Meski secara politik dianggap sukses meredam arus migrasi, kebijakan ini menyisakan dampak ekonomi dan sosial yang tak bisa diabaikan.
Di satu sisi, negara-negara transit merasa ‘lega’ karena beban logistik berkurang.
Namun di sisi lain, komunitas lokal yang sebelumnya ‘hidup’ dari lalu lintas migran kini harus mencari cara baru bertahan.
Trump mungkin tidak datang ke Darien, tapi kebijakannya terasa sampai ke ladang singkong kami, sindir seorang warga sambil tertawa getir.
Fenomena ini menjadi gambaran bahwa kebijakan imigrasi tak hanya berdampak pada yang mencoba masuk, tetapi juga pada mereka yang hanya kebetulan berada di jalur.
Darien Gap kini senyap, namun perdebatan tentang migrasi dan dampaknya masih terus bergema hingga ke akar rumput.