5.000 Perut Terisi di Gaza Utara: Aksi Nyata DMI Lawan Kelaparan di Tengah Blokade

Reporter Burung Hantu
Aksi nyata DMI lawan kelaparan di tengah blokade, Gaza Utara, (18-19/4/2025) | Sumber: Relawan Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Gaza Utara, 20 April 2025, MEDIAPESAN – Di tengah krisis kemanusiaan yang kian mencekam, Relawan Dewan Masjid Indonesia (DMI) kembali bergerak cepat.

Dalam dua hari terakhir, Jumat (18/4/2025) dan Sabtu (19/4/2025), mereka berhasil menyalurkan makanan siap saji kepada lebih dari 5.000 pengungsi di wilayah Al-Daraj dan Shuja’iyya, Gaza Utara.

Distribusi ini merupakan bagian dari Program Bantuan Pangan Darurat DMI yang secara khusus menyasar korban agresi militer Israel di Jalur Gaza.

- Iklan Google -
Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Makanan yang dibagikan pun bukan sembarang menu—melainkan makanan pokok khas masyarakat Gaza, yang bahan-bahannya masih bisa diakses secara lokal.

Pilihan ini diambil karena pasokan bahan makanan bergizi lainnya nyaris tak bisa masuk akibat ketatnya blokade perbatasan Rafah oleh militer Israel sejak pertengahan Maret lalu.

IMG 20250420 WA0287

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Ketua Umum DMI menjelaskan, sekitar 100.000 dolar AS telah dikirim ke mitra lokal mereka di Gaza.

Dana tersebut dikumpulkan lewat kotak-kotak amal di masjid-masjid seluruh Indonesia—bukti bahwa solidaritas umat tak mengenal batas geografis.

DMI menyatakan akan terus memantau pelaksanaan program hingga bantuan pangan benar-benar bisa mengalir tanpa hambatan.

- Iklan Google -

Sejak pertengahan Maret 2025, situasi di Gaza semakin memburuk pasca-agresi militer Israel yang ditujukan untuk menekan kelompok-kelompok perlawanan Palestina agar menyetujui proposal damai.

Namun, ketegangan meningkat setelah Hamas menolak satu poin krusial dalam proposal tersebut: perlucutan senjata.

Akibatnya, jalur distribusi bantuan kemanusiaan ditutup rapat.

Sekitar dua juta warga Palestina di sepanjang Jalur Gaza kini terancam kelaparan.

IMG 20250420 WA0279 scaled

Banyak dari mereka bertahan hidup di kamp-kamp pengungsian dan reruntuhan bangunan yang tersisa.

Baca Juga:  Kementerian Luar Negeri Afghanistan Kecam Serangan Israel di Jalur Gaza

Di tengah keterbatasan dan ancaman, bantuan dari relawan seperti DMI menjadi secercah harapan.

Bukan hanya soal makanan, tetapi juga soal kemanusiaan yang masih hidup dan terus berjuang. ***

(rudi gunawan)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *