MEDIAPESAN – Dataran kota peternakan di Meksiko utara kini berubah menjadi ladang kematian: bangkai-bangkai sapi berserakan di tengah kekeringan jangka panjang yang melumpuhkan.
Lebih dari 64% wilayah Meksiko kini dilanda kekeringan, dengan negara bagian utara paling parah terkena dampaknya, menurut data resmi pemerintah.
Di tengah tanah yang retak dan sungai-sungai kering, para petani menghadapi keputusan memilukan: bertahan dalam keputusasaan atau meninggalkan lahan leluhur mereka demi mencari air dan kehidupan di tempat lain.
Tekanan tak hanya datang dari alam — Meksiko kini juga berada dalam tekanan diplomatik berat.
Negosiasi air antara Meksiko dan Amerika Serikat makin memanas.
Pemerintah AS menuntut pemenuhan kuota air sesuai perjanjian 1944, dan Presiden Donald Trump memperingatkan sanksi serta tarif baru jika Meksiko gagal mempercepat pengiriman air.
Meksiko membela diri, menyatakan kekeringan ekstrem telah menghancurkan kemampuannya memenuhi kesepakatan tersebut.
Krisis ini kini menjadi bom waktu — bukan hanya bagi petani yang kehilangan segalanya, tetapi juga bagi hubungan bilateral kedua negara. ***