MEDIAPESAN – Dalam sebuah prosesi yang sarat simbol dan tradisi berabad-abad, Vatikan menggelar upacara resmi penetapan kematian Paus Fransiskus, Senin pagi, sebelum jenazah pemimpin Gereja Katolik itu dipindahkan menuju Basilika Santo Petrus untuk disemayamkan dan dihormati umat, (22/4/2025)
Upacara yang dikenal sebagai Rogito, berlangsung di hadapan para pejabat tinggi Takhta Suci, termasuk Kardinal Camerlengo, yang secara liturgis mengonfirmasi wafatnya Paus dan menutup masa kepemimpinannya.
Dokumen kematian resmi—yang berisi rekam jejak pontifikat dan momen penting selama masa tugas Paus Fransiskus—disegel dan akan dikuburkan bersama jenazahnya.
Langkah ini menjadi penanda awal rangkaian panjang perpisahan dengan seorang Paus yang dikenal karena sikap moderatnya, keterbukaan terhadap reformasi gereja, dan komitmennya pada keadilan sosial.

Setelah upacara penetapan kematian, jenazah dibawa dalam prosesi hening menuju Basilika Santo Petrus, di mana umat mulai berdatangan sejak dini hari untuk memberikan penghormatan terakhir.
Pemakaman dijadwalkan akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan, dengan kehadiran kepala negara dan pemimpin agama dari seluruh dunia.
Paus Fransiskus, yang wafat di usia 88 tahun (17/12/1936-21/4/2025), menjadi Paus pertama dari Amerika Latin dan dikenal luas karena pendekatannya yang humanis dalam memimpin Gereja Katolik global yang beranggotakan lebih dari 1,3 miliar umat.