MEDIAPESAN, Enrekang – Universitas Muhammadiyah Enrekang (UNIMEN) resmi menjadi salah satu penerima pendanaan riset dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui program fasilitasi Pusat Kolaborasi Riset (PKR) tahun 2025.
Kepastian tersebut tertuang dalam Surat Keputusan BRIN Nomor B-1146/II.7/HK.01.00/5/2025 tertanggal 15 Mei 2025, yang diumumkan secara resmi pada Rabu (21/5).
Program PKR merupakan skema kolaboratif yang melibatkan Universitas Hasanuddin (UNHAS), Universitas Muhammadiyah Parepare, UNIMEN, BRIN, serta SEAMEO Biotrop.
Penelitian yang diusung berjudul “Pusat Kolaborasi Riset Mikroba Karst: Pengelolaan Mikroba Potensial Kawasan Karst.”
Ketua Program Studi Agroteknologi UNIMEN, Suharman, S.P., M.P., menyebut pencapaian ini sebagai tonggak penting bagi institusinya.
Alhamdulillah, ini pencapaian luar biasa bagi kami. Dari 23 judul yang dinyatakan lolos, UNIMEN termasuk di dalamnya. Terima kasih kami sampaikan kepada Prof. Halimah Larekeng dari UNHAS yang telah menggandeng UNIMEN dalam kolaborasi ini, ujarnya.
Ia menambahkan bahwa seluruh dosen Program Studi Agroteknologi UNIMEN akan terlibat dalam penelitian ini, yang berfokus pada potensi kawasan karst di Enrekang, termasuk batu kapur dan keragaman hayati yang terkandung di dalamnya, yang dinilai sangat relevan untuk pengembangan pertanian dan ekologi lingkungan.
Sementara itu, salah satu dosen, Muh. Achyar Ardat, menyebut durasi pelaksanaan riset ini adalah selama satu tahun, dengan total pendanaan sebesar Rp250 juta.
Menurutnya, pendanaan ini merupakan hasil dari kerja sama riset antara Program Studi Agroteknologi UNIMEN dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UNHAS yang telah ditandatangani tahun lalu.
Dengan diterimanya UNIMEN dalam skema PKR ini, kampus tersebut kini secara resmi menjadi salah satu mitra afiliasi BRIN dalam pengembangan riset nasional.