MEDIAPESAN, Boyolali – Di Desa Kayen, Kecamatan Juwangi, jagung telah lama menjadi komoditas utama.
Namun, selama ini pemanfaatannya masih terbatas—umumnya hanya diolah sebagai sayuran.
Kini, sebuah inisiatif baru mencoba mengubah cara pandang itu.
Melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II, Kodim 0724/Boyolali bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Boyolali mengadakan penyuluhan bagi warga setempat.
Fokus utamanya adalah mengolah jagung menjadi produk pangan yang lebih beragam dan bernilai tambah.
Nur Jamilah dari Dinas Ketahanan Pangan menjelaskan bahwa jagung memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi berbagai jenis makanan dan minuman.
Salah satu produk yang dikenalkan adalah susu jagung—minuman bergizi yang dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan asupan gizi, khususnya dalam penanggulangan stunting.
Pengolahan jagung menjadi susu adalah salah satu upaya memaksimalkan potensi lokal untuk menjawab persoalan nasional. Stunting masih menjadi prioritas pemerintah, dan pangan lokal bisa menjadi solusi, jelasnya.
Dalam penyuluhan tersebut, warga dikenalkan pada berbagai olahan berbasis jagung, seperti puding jagung, bakwan jagung, hingga es jagung manis dengan taburan keju.
Aneka masakan pun dipraktikkan, mulai dari tumis jagung brokoli, sayur bayam jagung, hingga sop jagung manis.
Babinsa setempat, Sertu Sri Wahyono, menyampaikan bahwa kegiatan ini juga merupakan bagian dari dukungan terhadap program swasembada pangan di tingkat desa.
Kami ingin masyarakat tidak hanya mengonsumsi jagung sebagai sayur, tapi juga mengolahnya menjadi produk yang bisa meningkatkan ekonomi keluarga, ujarnya.
Dengan harga yang terjangkau dan kandungan gizi yang tinggi, jagung kini mulai dipandang bukan hanya sebagai bahan pangan harian, tetapi juga sebagai peluang usaha dan kunci menuju ketahanan pangan di pedesaan Boyolali.