mediapesan.com | Bukan hanya APBN yang mencerminkan kinerja positif sepanjang 2023, Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) triwulan IV-2023 juga tetap kokoh di tengah perlambatan ekonomi global dan ketidakpastian pasar keuangan global.
Ibu Sri Mulyani Indrawati, bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Purbaya, bersatu dalam komitmen untuk memperkuat koordinasi, sinergi, dan kewaspadaan terhadap risiko global.
World Bank memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia melambat, dari 3,0% di tahun 2022 menjadi 2,6% yoy di tahun 2023, dan diperkirakan turun menjadi 2,4% yoy di tahun 2024. Meski demikian, resiliensi ekonomi Indonesia tetap terjaga.
Konsumsi yang kuat dan inflasi terkendali –Inflasi IHK Desember 2023 sebesar 2,61% yoy- didukung sinergi kebijakan erat antara Bank Indonesia, Pemerintah Pusat, dan Daerah.
Dengan perekonomian yang terus berlanjut dan dukungan bauran kebijakan KSSK yang terkoordinasi, pertumbuhan ekonomi 2023 diperkirakan tetap pada kisaran 5%, sementara pengangguran turun menjadi 5,32%, dan angka kemiskinan menjadi 9,36%.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk 2024 tetap stabil pada kisaran 5,2%, sesuai dengan asumsi dasar ekonomi makro APBN 2024.
Dengan kinerja solid dan kredibel, APBN tetap menjaga stabilitas ekonomi, melindungi daya beli masyarakat, dan mendukung optimalisasi berbagai agenda pembangunan.
Peran APBN sebagai shock absorber akan terus dioptimalkan, memberikan stimulus kuat bagi perekonomian, dan mendukung akselerasi transformasi ekonomi yang berkelanjutan. ***