MEDIAPESAN, Ashdod – Pasukan Angkatan Laut Israel pada Minggu malam (waktu setempat) menangkap sejumlah aktivis internasional dan awak kapal Madeleine, sebuah kapal yang berlayar menuju Gaza dalam misi kemanusiaan.
Melansir dari Qudsn Channel, (9/6/2025), dikabarkan kapal tersebut ditarik ke pelabuhan militer Ashdod di wilayah selatan.
Menurut pernyataan resmi dari militer Israel, kapal tersebut “berusaha melanggar blokade maritim” yang telah lama diberlakukan atas Jalur Gaza.
Otoritas Israel menegaskan bahwa operasi dilakukan “tanpa kekerasan dan sesuai protokol”.
Namun, kelompok penyelenggara pelayaran Freedom Flotilla Coalition menyebut aksi tersebut sebagai “penyitaan ilegal di perairan internasional” dan menyatakan bahwa kapal mereka membawa pasokan medis yang sangat dibutuhkan untuk warga Gaza yang menghadapi krisis kemanusiaan akut di tengah perang berkepanjangan.
Para aktivis ditangkap secara paksa dan kapal kami dibajak, kata salah satu juru bicara koalisi dalam pernyataan tertulis. Ini adalah bagian dari upaya sistematis Israel untuk mencegah dunia melihat penderitaan rakyat Palestina.
Langkah Menuju Deportasi
Setelah penangkapan, para awak dan aktivis—yang terdiri dari warga negara Eropa, Kanada, dan Selandia Baru—dibawa ke pusat penahanan imigrasi.
Otoritas Israel menyatakan bahwa mereka akan dideportasi “sesegera mungkin” ke negara asal masing-masing.
Kementerian Dalam Negeri Israel belum merinci secara resmi berapa banyak orang yang ditangkap, namun beberapa laporan menyebutkan lebih dari 20 orang berada di kapal tersebut.
Blokade dan Kontroversi Internasional
Blokade darat, laut, dan udara atas Gaza telah diberlakukan oleh Israel, dengan alasan keamanan menyusul kekuasaan Hamas di wilayah tersebut.
Namun, sejumlah organisasi HAM internasional dan PBB mengkritik blokade ini sebagai bentuk hukuman kolektif terhadap lebih dari dua juta penduduk Gaza.
Konteks yang Lebih Luas
Penangkapan ini terjadi di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel terkait operasi militernya di Gaza, yang telah menewaskan puluhan ribu warga sipil sejak Oktober tahun lalu.
Di sisi lain, pemerintah Israel menegaskan bahwa operasi militer mereka ditujukan untuk “menghancurkan infrastruktur Hamas.”
Sejumlah negara dan organisasi kemanusiaan atas insiden kapal Madeleine untuk menuntut jaminan perlakuan manusiawi terhadap para aktivis.