Iiyama-shi, Jepang (mediapesan.com) – President of Hippo Lex Institute Japan, His Excellency Dr. Kenshi Suzuki mengatakan, pihaknya mendukung penuh pelaksanaan program “The Indonesian Journalistic Tourism Benchmark” Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI).
Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers pada Rabu lalu, 8 November 2023, bertempat di ruang multi guna Minshuku Togari Onsen, Iiyama-shi, Nagano Prefecture, Jepang.
“Hippo Lex Institute Japan is working to promote friendships among people from all countries through multilingual languages program. As a group of Indonesian journalists who concerns in communication and media, we see that PPWI is doing its part to enhance people’s knowledge and understanding using languages. In that point we can work together side by side, and we can support each-other,” said Mr. Suzuki.
Dalam wawancara yang dipandu oleh Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, itu terungkap bahwa penguasaan seseorang terhadap berbagai bahasa amat penting. Hal ini akan memampukan kita saling mengenal dan memahami lebih baik antara satu bangsa dengan bangsa lainnya. Suzuki berkeyakinan bahwa mengenalkan dan menerapkan banyak macam bahasa yang ada di di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional, akan berdampak besar bagi penciptaan perdamaian, persahabatan dan persaudaraan di antara bangsa-bangsa.Indonesia, kata Suzuki, adalah negara yang sangat beruntung karena memiliki ratusan bahasa daerah. Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan merupakan hal penting. Namun, penguasaan setiap warga masyarakat di Indonesia terhadap berbagai bahasa daerah penting didorong untuk meningkatkan saling kesepahaman antar warga masyarakat di nusantara yang memiliki bahasa daerah berbeda-beda.
Untuk itu pimpinan Hippo Lex Institute Japan, yang terbang khusus dari lawatannya di Taiwan ke Iiyama-shi untuk bertemu rombongan PPWI, ini menyarankan agar masyarakat Indonesia perlu saling belajar dan mengajarkan bahasa daerahnya kepada warga daerah lain yang berbeda bahasanya. Ini merupakan langkah yang harus diambil oleh bangsa Indonesia dalam rangka mewujudkan saling memahami satu dengan lainnya, yang pada akhirnya akan menciptakan situasi yang damai, harmonis, serta penuh persahabatan dan kekeluargaan.
Hippo Lex Institute Japan mendorong PPWI agar menginisiasi dan mengambil bagian dari program sosialisasi serta penerapan penggunaan multilingual languages di masyarakat Indonesia dan dunia.
“It is an advantage for Indonesia having hundreds local languages as a multicultural country. So, you have to teach every single Indonesian to know and use many languages in their daily life. PPWI can initiate and take a part on this multilingual languages program. Hippo Lex Institute Japan will support you anytime,” said Suzuki.
Merespon hal tersebut, Dr. Ali Syarief, salah satu personil Pengurus Nasional PPWI mengatakan, pihaknya akan mempersiapkan program pengembangan kemampuan menguasai berbagai bahasa bagi warga masyarakat Indonesia, baik bahasa-bahasa daerah maupun bahasa lainnya di dunia.
“Kita akan siapkan program di PPWI terkait peningkatan kemampuan multilingual languages bagi generasi muda kita di Indonesia. Selama ini kita lalai terhadap kekayaan bangsa kita yang memiliki lebih dari 600 bahasa daerah ini,” ujar pimpinan Cross Cultural Institute itu.
Di akhir konferensi pers yang lebih bersifat temu audiensi PPWI dengan President of Hippo Lex Institute Japan tersebut, Ketum PPWI menyematkan selendang tradisional dan kopiah khas Lampung kepada Dr. Kenshi Suzuki. Selain itu Wilson Lalengke juga memberikan Plakat PPWI dan Certificate of Appreciation kepada Mr. Suzuki.